Menelisik penyebab kenakalan remaja di Indonesia dan pencegahannya
BOODS.ID - Tawuran antar Pelajar, mirisnya Pendidikan di Indonesia. Jika di ibaratkan tentang pendidikan di Indonesia itu seperti "pelajar yang tidak terpelajar". Mereka tidak memiliki nilai-nilai kesopanan pada diri mereka, mereka nakal yang melebihi batas kewajaran. Sebagai pelajar sudah sepatutnya, perilakunya terdidik dan terpelajar, namun faktanya pendidikan di Indonesia sangat jauh dari kata "terpelajar" atau "terdidik". Nakal seolah sudah menjadi budaya dalam diri pelajar Indonesia.
Kenakalan remaja mencakup seluruh perilaku menyimpang. Penyimpangan terjadi bila perilaku tidak sesuai dengan norma-norma hukum pidana. Dan apa bila perbuatan yang menyimpang dilakukan, maka dampaknya akan merugikan diri sendiri hingga orang-orang terdekat (termasuk masyarakat sekitar).
Problemtika terkait kenakalan remaja mulai mendapat perhatian khusus dari masyarakat sejak adanya peradilan yang ditujukan kepada anak-anak nakal (juvenile court) pada tahun 1899 silam yang tempatnya berada di Illinois, Amerika Serikat.
Jika kita melihat kenakalan remaja di Indonesia akhir-akhir ini sangat mengerikan. Anak remaja yang bahkan masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) saja sudah sangat mengkhawatirkan, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa, seperti yang terjadi di Cengkareng, Jakarta Barat, Sukabumi, Klaten Bekasi dan kota-kota lain. Kejadian tersebut tentu menjadi keprihatinan kita sebagai tenaga pendidik maupun orang tua.
Lantas mengapa kenakalan remaja bisa terjadi, apa motif dan tujuan mereka berkelahi, tawuran antar sekolah, atau bahkan sampai melakukan tindakan pembunuhan. Jika kenakalan remaja tersebut tidak di tangani dengan serius maka akan mencoreng dunia pendidikan di Indonesia, dan yang pasti akan merusak generasi muda yang akan datang.
Dalam pembahasan ini akan di jelaskan berdasarkan paparan para pakar pendidikan dan psikologi untuk menjabarkan kenakalan remaja sebagai mana poin-poin di bawah ini:
1. Apa yang dimaksud kenakalan remaja?
2. Apa saja sebab terjadinya kenakalan remaja?
3. Apa akibat dari kenakalan remaja?
4. Apa solusi untuk kenakalan remaja?
Untuk itu, mari kita bahas poin-poin di atas lebih rinci.
A. Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan Remaja Menurut Kartono : adalah gejala patologis sosial yang melanda para remaja. Penyebab dari hal ini merupakan satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.
Sedangkan Menurut Santrok, yang dimaksud dengan kenakalan remaja adalah kumpulan dari seluruh perilaku yang dilakukan oleh para remaja. Dimana perilaku tersebut tidak bisa diterima baik secara sosial, adat maupun agama hingga terjadilah sebuah tindakan kriminal (Juvenile Dlinquency).
B. Sebab-sebab Terjadinya Kenakalan Remaja.
Anak remaja adalah anak yang masuk dalam kategori pencarian jati diri, dan mereka dalam mencari jati diri kerap kali mengusik ketenangan masyarakat. Adapun kenakalan ringan yang biasanya dapat mengganggu lingkungan yaitu seperti keluar malam dengn menghabiskan waktu untuk melakukan sesuatu yang tidak jelas dan berkesan hura-hura. Contohnya seperti minum-minuman, balapan liar, tawuran, perjudian, dan lain sebagainya dimana seluruh perbuatan tersebut dapat merugikan dirinya, teman sepermainannya, keluarga, serta masyarakat sekitar.
Sebenarnya untuk meninjau seberapa jauh sebab atau faktor yang melatar belakangi munculnya kenakalan remaja ini sangat banyak sekali. Dan secara garis besar faktor tersebut dikelompokkan menjadi dua. Yaitu faktor internal dan eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal penyebab kenakalan remaja
a. Krisis identitas
Adanya suatu perubahan baik biologis maupun sosiologis pada diri remaja yang pada akhirnya dapat memberikan kemungkinan terjadinya dua bentuk integrasi atau perubahan. Yang pertama, terbentuknya suatu perasaan terkait konsistensi yang ada pada kehidupannya. Dan yang kedua, ketercapain suatu identitas atau peranan. Kebanykan kenakalan remaja tersebut terjadi karena remaja gagal dalam menggapi masa yang ada pada integrasi yang kedua.
b. Kontrol diri yang lemah
Pada diri remaja, bagi mereka yang tidak sanggup untuk mempelajari serta membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima dalam suatu tatanan sosial baik dari lingkup terkecil (keluarga) hingga Terbesar (masyarakat) maka mereka akan terseret pada suatu perilaku yang disebut dengan istilah 'nakal'.
Meskipun begitu, bagi remaja yang telah tahu tentang perbedaan dari perilaku keduanya, akan tetapi mereka tidak mampu mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya, maka remaja tersebut juga akan mengalami atau memilih perilaku nakal.
2. Faktor Eksternal
a. Minimnya perhatian orang tua, hingga kurangnya kasih sayang kepada anak
Pendidikan anak bukan hanya di sekolah, dan bukan hanya tanggung jawab pendidik saja. Tapi peran orang tua justru adalah peran yang paling penting dalam mendidik anak.
Karwna unit sosial terkecil dalam tatanan masyarakat sosial adalah keluarga / orang tua. Dan keluargalah yang memberikan fondasi primer untuk perkembangan pada anak. Sementara untuk unit sosial seperti lingkungan sekitar (masyarakat dimana mereka tinggal) dan sekolah juga ikut menyokong perkembangan khususnya psikologis anak. Oleh sebab itulah antara baik dan buruknya sebuah sistem dari tatanan keluarga dan juga masyarakatlah yang mampu memberikan dampak baik atau buruk terhadap pertumbuhan anak khususnya dalam hal kepribadian.
Berbagai keadaan seperti broken-home, ekonomi yang kurang, keluarga yang diliputi konflik, rumah tangga berantakan disebabkan kematian salah satu antara ayah atau ibu, sebenarnya keadaan semacam itu merupakan gejala paling signifikan yang mampu memunculkan delinkuensi pada diri remaja. Dan pada akhirnya mereka mendapatkan julukan remaja yang nakal.
Adapun pendapat yang dikemukakan oleh Dr. Kartini Kartono terkit dengan faktor atau penyebab terjadinya sebuah kenakalan remaja itu disebabkan antara lain sebagai berikut:
Kurangnya perhatian kepada anak, kurngnya kasih sayang sehingga menimbulkan miskinnya tuntunan pendidikan orang tua kepada anak.
Antara kebutuhan psikis maupun fisik remaja tidak tercukupi, harapan remaja yang tidak kunjung tersalurkan.Kurangnya latihan fisik dan juga mental kepada anak-anak yang sangat diperlukan.
b. Kurangnya pemahaman remaja tentang keagamaan
Di dalam keluarga, minimnya sutu pembinaan khususnya tentang agama merpakan faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya kenakalan. Untuk pembinaan moral contohnya, agama memiliki sebuah peranan penting. Dikarenakan di dalam pembinaan agama memiliki nilai-nilai moral yang tidak berubah-ubah karena disebabkan oleh adanya perubahan waktu maupun tempat.
Pembinaan moral di dalam agama untuk remaja yang diawali dari rumah tangga perlu dilaksanakan sejak anak-anak masih berusia dini. Jelas saja, setiap anak yang dilahirkan belum mengerti apa-apa, dan juga belum tahu terkait batas-batas ketentuan moral. Sebab itulah mengapa pembinaan moral dimulai dari rumah tangga menggunakan latihan-latihan, nasehat-nasehat yang diberikan dari orang tua.
Di era globalisasi ini, seluruh masyarakat dunia, mereka justru lebih mengutamakan ilmu pengetahuan sampai mengakibatkan kaidah moral yang dipegang teguh orang terdahulu dikesampingkan. Dengan adanya faktor tersebut membuat masyarakat jauh dari agama, Jatuhnya moral orang dewasa serasa sudah menjamur dan terlalu umum untuk digambarkan.
c. Pengaruh dari lingkungan sekitar,
Westernisasi dan pergaulan anak-anak dengan teman sebayanya kerap mempengaruhi untuk mencoba-coba sesuatu yang tidak lazim, sehingga pada akhirnya para remaja justru terperngkap di dalam pergaulan yang tidak memiliki norma dan etika.
Pada dasarnya, lingkungan merupakan faktor paling urgen yang mampu mempengaruhi perilaku serta watak pada diri remaja. Seandainya pr remaja tinggal dan berkembang di lingkungan yang tidak baik, maka moral yang mereka miliki akan tidak baik pula. Dan begitu kebalikannya, jika remaja tinggal di lingkungan yang baik, prilaku dan watak mereka akan mengikuti pergaulan yang ada.
Kerap kali remaja membuat keonaran. Hasilnya merek telah mengganggu kenyamanan masyarakat. Hal ini merupakan salah satu dari pengaruh budaya barat atau pengaruh terhadap pertemanannya yang sering mempengaruhi untuk terus mencoba. Perlu diketahui bahwa, pada tahapan usia remaja merekamenyenangi gaya hidup baru serta bertingkah apatis terhadap nilai-nilai dari hasil perbuatannya itu.
d. Tempat pendidikan
Banyak sekali tempat yang memiliki prioritas tujuan dalam pendiriannya sebagai wahana pendidikan. Akan tetapi yang kami maksud dengan tempat pendidikan itu seperti pendidikan formal, sekolah contohnya. Biasanya kenakalan remaja juga kerap muncul ketika remaja yang ada di sekolah menemukan jam kosong.
Beberapa pekan ini, kita menyksikan di media televisi bahwa ada tindakan kekerasan yang terjadi. Hal ini membuktikan bahwa sekolah juga bertanggung jawab atas kenakalan dan juga bertnggung jawab atas dekadensi moralburuk yang menjalar pada diri anak-anak khususnya adalah remaja.
C. Akibat-akibat dari Tindakan Kenakalan Remaja.
1. Bagi diri sendiri, perilaku tersebut akan sangat merugikan baik fisik maupun mental remaja, Meskipun perilaku yang dikerjakannya dapat memberikan kenikmatan sendiri, namun semua hanya sesaat. Bagi fisik, akan menimbulkan gejala-gejala penyakit karena pola hidup yang dapat dikatakan tidak bagus. Sementara bagi mental seorng remaja akan memiliki mental-mental lembek atau kurang strong, para remaja tersebut memiliki gaya berpikir yang kurang stabil, dn oleh sebab itu maka dipandang dari sudut kepribadian, mereka akan senantiasa menyimpang sehingga perbuatannya tidak lagi memiliki etika dan estetika. Kemudian perilaku semacam itu akan senantiasa berlangsung hingga seorang remaja tak memiliki seseorang yang mau membimbing dan mengarahkan.
2. Bagi Lingkungan Terkecil (keluarga)
Sudah tidak dapat dipungkiri kembali, seorang anak memiliki tanggung jawab kepada orang tua bila orang tua telah berusia lanjut. Dan jika seorang remaja terlibat dalam tindakan kenakalan remaja, maka akibatnya muncul gejala tidak harmonis dalam kekuarga. Dan pada akhirnya kenyataan yang akan didapatkan ialah putusnya komunikasi antara anak dan orang tua .
Pernyataan di atas tentu saja tidaklah baik bagi keduanya. Bagi remaja hal tersebut dapat berakibat fatal, karena mereka ingin melampiaskannya di luar dengan jalan yang salah, seperti keluar malam, minum, konsumsi narkoba dan lain sebagainya. Jika hal itu sampai terjadi, maka imbasnya akan kembali kepada keluarga. Nama bik keluarga akan tercoreng dan keluarga akan merasa terpukul serta malu.
3. Bagi lingkungan masyarakat Sekitar
Jika dalam sebuah tatanan masyarakat terdapat beberapa pergaulan anak remaja yang memiliki sikap kurang baik, atau dalam bahasan kita disebut perilaku kenakalan remaja, maka remaja dan teman-temannya akan mendapat kecaman dari masyarakat dan mendapatkan sebuah anggapan bahwa mereka adalah anak-anak yang tidak baik. Ini sangat merugikan masyarakat, terlebih jika perilaku tersebut telah dilakukannya di luar masyarakat dimana remaja itu tinggal.
D. Solusi dan cara menangani kenakalan remaja.
Penanggulangan kenakalan remaja dapat dilakukan dengan tiga cara secara garis besar. Yaitu prefentif, Represif dan Kuratif dan Rehabilitasi. Penjelasan dari tig cara adalah sebagai berikut:
1. Tindakan Preventif Menangani kenakalan remaja
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan melalui cara berikut:
a. Kenali ciri remaja secra umum dan khusus
Kenali kesulitan apa yang dialami remaja dan jenis permasalahan seperti apa yang mendongkrak munculnya perliaku penyelewengan norma
b. Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:
i. Pengkokohan sikap mental, sehingga mereka bisa menyelesaikan permasalahannya sendiri.Pendidikan mental yang bisa didapatkan dari pembelajaran agama harus bisa menjadikan mereka pondasi awal yang kuat.
ii. Pemberian fasilitas wajar kepada remaja.
iii. Menasehati dengan cara yang wajar sehingga dapat memunculkan harapan-harapan.
iv. memberikan beberapa motivasi yang memang berguna pada remaja (berdasarkan pengalaman mereka pada saat itu Juga).
2. Tindakan Represif menangani kenakalan remaja dan contohnya
Bagi mereka yang melanggar norma aturan, selayaknya mendapatkan sanksi. Adapun sanksi tegas perilaku menyimpang diharapkan agar pelakunya akan “jera” sehingga tidak melakukan perbuatan itu kembali. Sebab itulah, tindakan terkait sanksi hukuman harus segera ditindak lanjuti oleh yang berwenang.
Contoh, Dalam sebuah keluarga yang memiliki perturan-perturn yng dibuat, individu dari anggota keluarga harus mentataatinya. Dibutuhkan pula semacam hukuman bgi mereka yang melanggar tata tertib tersebut. Adpun pelaksanaan dari peraturan yang dibuat haruslah konsisten. Jika terjadi pelanggaran harus dikenakan sanksi. Sanksi tersebut jangan membertkan salah satu dari anggota keluarga, haruslah sama.
3. Tindakan Kuratif dan Rehabilitatif
Cara yang nomor tiga adalah kuratif dn rehabilitatif. Diberlakukannya tindakan ini jika telah dilaksanakan tindakan nomor satu dan dua. Kemudian jika dalam sebuah tindakan atau penceghan perlu adanya perubahan tingkah laku, maka cara ini adalah solusinya. Yaitu dengan memberikan pendidikan tingkat lanjut.
Pendidikan yang dilakukan pada thap ini biasanya dilakukan oleh mereka par pakar dan ahli dibidang tersebut. Biasanya ditangani Sebuah lembaga khusus maupun perorangan yang kita kenal sebgai ahli pksikoterpi yaitu mereka par psikiater. Tentu saja mereka adalah orang yang memiliki kemampuan dan lagi ahli menangani permasalahan ini.
E. Kesimpulan.
Problemtika terkait kenakalan remaja mendapat perhatian khusus dari masyarakat. Jika kenakalan remaja tersebut tidak di tangani dengan serius maka akan mencoreng dunia pendidikan di Indonesia, dan yang pasti akan merusak generasi muda yang akan datang.
Anak remaja adalah anak yang masuk dalam kategori pencarian jati diri, dan mereka dalam mencari jati diri kerap kali mengusik ketenangan masyarakat. Kebanykan kenakalan remaja tersebut terjadi karena remaja gagal dalam menggapi masa yang ada pada integrasi yang kedua.
Untuk meninjau seberapa jauh Sebab atau faktor yang melatar belakangi munculnya kenakalan remaja ini sangat banyak sekali. Dan secara garis besar faktor tersebut dikelompokkan menjadi dua. Yaitu faktor internal dan eksternal.
Sedangkan untuk penanggulangan kenakalan remaja tersebut dapat dilakukan dengan tiga cara, secara garis besar yaitu tindakan prefentif, tindakan represif & kuratif, dan tindakan rehabilitatif.
Posting Komentar untuk "Menelisik penyebab kenakalan remaja di Indonesia dan pencegahannya"
Silakan berkomentar dengan bijak, tidak mengandung ujaran kebencian, kalimat tidak pantas ataupun pornografi.